Pada tahun 2023, digital farming atau pertanian digital telah mengalami perkembangan pesat di seluruh dunia. Digital farming merupakan integrasi teknologi digital ke dalam pengelolaan pertanian untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan sektor pertanian. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu digital farming, bagaimana perkembangannya di tahun 2023, manfaatnya, tantangan yang dihadapi, serta memberikan contoh-contoh yang relevan.
Digital Farming?
Digital Farming Digital farming, juga dikenal sebagai
pertanian digital, adalah program yang menggabungkan teknologi digital ke dalam
pengelolaan pertanian, termasuk pengelolaan tanaman, ternak, dan sumber daya
pangan. Digital farming memanfaatkan berbagai teknologi seperti sensor,
pemetaan digital, analisis data, kecerdasan buatan (artificial intelligence),
dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi, presisi, dan
produktivitas di sektor pertanian [4].
Perkembangan
Pada tahun 2023 ini, digital farming telah mengalami
perkembangan signifikan di berbagai negara. Teknologi yang semakin maju dan
ketersediaan infrastruktur digital telah memungkinkan implementasi digital
farming secara lebih luas. Beberapa perkembangan penting dalam digital farming
di tahun 2023 antara lain:
1-Peningkatan Penggunaan Sensor dan Internet of Things (IoT)
Sensor dan perangkat IoT telah menjadi lebih terjangkau dan
tersedia secara luas, memungkinkan petani untuk memantau kondisi tanah,
kelembaban, suhu, dan nutrisi secara real-time. Data yang dikumpulkan oleh
sensor-sensor ini dapat diintegrasikan dan dianalisis untuk memberikan
informasi yang berharga kepada petani [5].
2-Analitik Data dan Kecerdasan Buatan (AI):
Penggunaan analitik data dan kecerdasan buatan membantu petani
dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Dengan menganalisis data dari
berbagai sumber, seperti cuaca, jenis tanaman, dan riwayat pertanian, sistem
kecerdasan buatan dapat memberikan rekomendasi yang lebih akurat untuk
pemupukan, irigasi, pengendalian hama, dan manajemen pertanian secara umum [5].
3-Implementasi Teknologi Pemetaan Digital:
Pemetaan digital dan penginderaan jauh (remote sensing)
menjadi penting dalam digital farming. Pemetaan digital dapat membantu petani
dalam mengidentifikasi pola-pola pertanian, mengukur luas lahan, dan
mengidentifikasi perubahan yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman atau
hewan ternak [3].
Manfaat Digital Farming
Digital farming memiliki berbagai manfaat bagi petani dan
sektor pertanian secara keseluruhan. Beberapa manfaat utama dari digital
farming adalah sebagai berikut:
1-Meningkatkan Produktivitas
Dengan menggunakan teknologi digital seperti analisis data
dan sensor, petani dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Mereka dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti air dan pupuk,
berdasarkan kondisi aktual tanah dan tanaman [1].
2-Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
Digital farming membantu petani dalam mengelola risiko
seperti perubahan cuaca, penyakit tanaman, dan serangan hama. Dengan
menggunakan data dan informasi yang diperoleh melalui teknologi digital, petani
dapat mengambil tindakan yang diperlukan dengan cepat untuk mengurangi kerugian
yang mungkin terjadi [5].
3-Keberlanjutan Lingkungan:
Dengan menggunakan digital farming, petani dapat mengurangi
penggunaan pupuk, pestisida, dan air yang berlebihan. Ini membantu mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan dan menjaga keberlanjutan sistem pertanian [2].
Contoh perkembangan digital farming di Indonesia
- 1. Penggunaan
Sensor dan IoT dalam Pemantauan Tanaman: Dalam digital farming, sensor dan Internet
of Things (IoT) digunakan untuk memantau kondisi tanaman secara real-time.
Misalnya, sensor kelembaban tanah, sensor suhu, dan sensor nutrisi dapat
memberikan informasi penting bagi petani untuk mengoptimalkan pertumbuhan
tanaman.
- 2. Penggunaan
Drone dalam Pemetaan Lahan dan Pemantauan Tanaman: Drone telah menjadi alat
penting dalam digital farming. Mereka dapat digunakan untuk memetakan lahan
pertanian, memonitor kondisi tanaman, dan mendeteksi masalah seperti hama atau
penyakit.
- 3.Penggunaan
Teknologi Pemrosesan Citra dan Pengenalan Pola: Teknologi pemrosesan citra dan
pengenalan pola digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis data visual
dari tanaman. Contohnya, pengenalan penyakit pada daun tanaman dapat membantu
petani mengambil tindakan yang tepat dalam pengendalian hama dan penyakit.
- 4.Sistem
Pengairan Otomatis: Digital farming juga melibatkan penggunaan sistem pengairan
otomatis yang dikontrol oleh sensor dan teknologi pemantauan. Ini memungkinkan
petani untuk memberikan air dengan efisien sesuai dengan kebutuhan tanaman.
- 5. Analitika
Data untuk Pengambilan Keputusan: Dengan menggunakan teknik analitika data,
petani dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memprediksi informasi yang
berkaitan dengan pertanian. Data seperti curah hujan, suhu udara, dan
kelembaban dapat membantu petani membuat keputusan yang lebih baik terkait
pengelolaan lahan dan panen.
- 6. Penggunaan
Aplikasi Mobile untuk Manajemen Pertanian: Aplikasi mobile telah dikembangkan
untuk membantu petani dalam manajemen pertanian sehari-hari. Aplikasi ini dapat
memberikan informasi cuaca, panduan tanam, manajemen inventaris, dan
rekomendasi pemupukan.
- 7. Konservasi
Tanah dan Air: Digital farming juga mempromosikan praktik konservasi tanah dan
air yang lebih efisien. Teknologi seperti irigasi tetes, pemantauan kualitas
air, dan manajemen limbah pertanian membantu petani menjaga lingkungan
pertanian yang berkelanjutan.
- 8. Integrasi
Sistem Informasi Geografis (SIG): Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan
untuk mengintegrasikan data spasial dalam pengambilan keputusan pertanian.
Petani dapat memanfaatkan informasi tentang kondisi lahan, kepadatan tanaman,
dan ketersediaan sumber daya untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
- 9. e-Commerce
Pertanian: Perkembangan digital farming juga mendukung pertumbuhan e-commerce
pertanian. Petani dapat menjual produk pertanian mereka secara online melalui
platform e-commerce yang khusus untuk pertanian. Hal ini membantu mereka
menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan.
- 10.Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Pertanian: Melalui penggunaan teknologi digital,
petani dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian mereka. Dengan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengendalikan hama dan penyakit, serta
melakukan pemantauan secara terus-menerus, hasil pertanian dapat ditingkatkan
secara signifikan. (Referensi: [10])
Tantangan Digital Farming
Meskipun perkembangan digital farming menjanjikan, ada
beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mewujudkan potensi penuhnya.
Beberapa tantangan yang dihadapi digital farming di tahun 2023 adalah:
1-Aksesibilitas Teknologi
Meskipun teknologi digital
semakin terjangkau, aksesibilitas terhadap infrastruktur digital yang andal
masih menjadi kendala di beberapa daerah. Pengembangan infrastruktur digital
yang lebih luas diperlukan untuk memastikan petani di seluruh dunia dapat
memanfaatkan digital farming secara optimal [7]. Untunglah kini telah hadir penyedia
layananan internet seperti ICONNET dari PLN Icon Plus, yang mewujudkan
komitmennya dalam membangun koneksi internet fiber optic yang terjangkau dan menjangkau hingga ke daerah
- daerah pedesaan yang sebelumnya belum tersedia internet broadband.
2-Keterampilan dan Pengetahuan
Petani perlu mendapatkan pelatihan dan pengetahuan yang
cukup untuk mengadopsi teknologi digital dengan baik. Dibutuhkan upaya untuk
meningkatkan literasi digital di kalangan petani agar mereka dapat memanfaatkan
teknologi dengan efektif [6].
Kesimpulan
Digital farming telah mengalami
perkembangan pesat di tahun 2023 dan menawarkan berbagai manfaat bagi petani
dan sektor pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti sensor,
analisis data, dan kecerdasan buatan, petani dapat meningkatkan produktivitas,
mengelola risiko, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Namun, tantangan
seperti aksesibilitas teknologi dan pengetahuan petani perlu diatasi.
Contoh-contoh implementasi digital farming, seperti yang terjadi di Indonesia,
menunjukkan potensi besar teknologi ini dalam meningkatkan sektor pertanian.
Perlu kita sadari bahwa belum semua sentra pertanian di daerah - daerah
terjangkau oleh layanan internet kabel. ICONNET salah satu layanan internet full fiber optic dari PLN Icon Plus
hadir untuk menjangkau daerah pedesaan di Indonesia. ICONNET menawarkan paket
internet yang beragam dengan harga yang terjangkau. Khusus pada bulan Juni
ICONNET menawarkan promo “ICONNET June New Experience”, saatnya kita
memanfaatkan berbagai tawaran ICONNET bulan ini yang tentunya akan memberikan
pengalaman berselancar digital yang semakin mudah.
- GRATIS biaya instalasi sebesar Rp 250.000,- bagi pelanggan baru
- Beragam pilihan paket internet mulai dari 100 ribuan per bulan dengan kuota tanpa batas.
- ICONNET satu - satunya penyedia internet broadband di Indonesia yang memiliki paket layanan baru 35Mbps dengan harga sangat terjangkau mulai dari Rp 200 ribuan per bulan. Nikmati akses internet yang semakin cepat tapi kantong tetap hemat.
Bagi Anda yang berminat mendaftar
layanan ICONNET dapat mengunjungi iconnet.id atau mengunduh aplikasi PLN Mobile
untuk informasi promo, produk layanan, ketersediaan jaringan, dan pendaftaran
lebih lanjut.
Selain itu, untuk semakin
memudahkan layanan pelanggan, ICONNET juga menghadirkan aplikasi MyICON+.
Dengan adanya platform digital ini,
PLN Icon Plus berkomitmen untuk terus mengembangkan customer experience journey yang semakin inovatif dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan. Berbagai fitur aplikasi ini akan memenuhi
kebutuhan layanan ICONNET dalam satu genggaman, antara lain:
- Informasi layanan ICONNET mulai dari profil pelanggan, jenis paket, dan status layanan
- Informasi jatuh tempo tagihan
- Informasi kanal pembayaran
- Layanan customer care, termasuk ticket monitoring
Sumber Referensi:
- Digital Farming: Apa Untungnya untuk Petani? - Kompas.com [URL: https://money.kompas.com/read/2021/04/05/153200426/digital-farming-apa-untungnya-untuk-petani-]
- Digitalisasi Pertanian, Apa Saja Manfaatnya? - Kumparan.com [URL: https://kumparan.com/millennial/digitalisasi-pertanian-apa-saja-manfaatnya-1uGFVU4erZ2]
- Digital Farming: Memanfaatkan Teknologi untuk Hasil Pertanian yang Maksimal - Kumparan.com [URL: https://kumparan.com/kumparanbisnis/digital-farming-memanfaatkan-teknologi-untuk-hasil-pertanian-yang-maksimal-1uHsOeH3Je9]
- Apa Itu Digital Farming? - VOI.ID [URL: https://voi.id/teknologi/239651/apa-itu-digital-farming]
- Manfaat Digital Farming - Sirclo.com [URL: https://store.sirclo.com/blog/manfaat-digital-farming/]
- SMART FARMING 4.0 UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN INDONESIA MAJU, MANDIRI, DAN MODERN - ResearchGate [URL: https://www.researchgate.net/publication/357350440_SMART_FARMING_40_UNTUK_MEWUJUDKAN_PERTANIAN_INDONESIA_MAJU_MANDIRI_DAN_MODERN]
- Penerapan Smart Farming 4.0 dalam Teknologi Pertanian Masa Kini - LP2M.UMA.AC.ID [URL: https://lp2m.uma.ac.id/2021/11/05/penerapan-smart-farming-4-0-dalam-teknologi-pertanian-masa-kini/]

Komentar
Posting Komentar